Posts

Showing posts from June, 2016

Balkon Gadis Nakal

Jika harus ada satu bagian dari asrama  yang paling tidak kusuka di sini, maka jawabannya adalah balkon. Dengan jiwa yang kuyakini memang introvert , aku selalu memilih untuk diam dan memendam perasaan. Meski harus menderita sendiri pada akhirnya. Seringkali aku lebih banyak berlindung di balik punggung Kenia--sesama  yabancı  satu lantai asrama--saat merasa keberatan akan sesuatu. Keberatan dengan toilet rusak, air panas yang mendadak berhenti, protes tentang jemuran kering siapa yang ada di gantungan di luar kamar, mengeluh tentang baju basah yang diangkat dan ditumpuk gadis turki seenaknya, apapun. Dan seperti yang bisa kalian tebak, Kenia selalu jadi orang pertama yang berdiri untukku. Hingga di suatu pagi buta, gumpalan asap memenuhi seisi koridor asrama. Seorang gadis berambut pirang keriting yang tidak kukenal sedang asik-asiknya menghisap rokok. Berkreasi dengan kepulan putih di udara. ' Salak !'(1) Umpatku pelan. Sesekali terbatuk-batuk sendiri tak karuan. Gadis

Mas Imam atau Dek Imam?

Jadi jadi jadi.. Ceritanya dunia per-FB-an dan per-YOUTUBE-an sedang dihebohkan oleh sosok imam muda misterius dari kampus gajah duduk. Nah, karena tetiba viral, iseng lah liat-liat di youtube tentang prosesi ngimami si adek yang satu ini. Begitu dibuka, eh geuningan, mashaAllah memang suaranya. Anugerah. Tabarakarrahman. One in a million pisan lah. Setelah liat video, seperti biasanya, saya pun iseng baca-baca bagian komentar. Meskipun bisa ditebak bakal banyak pujian dan apresiasi positif dari postingan keren ini, tapi tetep we ada satu dua  outlier . Ada aja yang komentar miring dan mojokin. Karakter manusia, gatel kayanya kalau nggak komen dan nunjukin dirinya lebih hebat xP. Saya mah cuma mesem-mesem aja ngulum senyum sendiri. Penasaran, saya buka lagi video singkat lain (sebenernya kebuka otomatis sih, hehe). Lagi, langsung lompat ke bagian kolom komentar. Eh ternyata, ada lagi komen negatifnya pemirsa! Dan tebak apa? Itu yang komentar ternyata adalah orang dengan akun ya

Iftar PHP

Di suatu siang yang terik.. "Erna, minggu depan kita iftar di luar yuk?" Nyess !! Ini judulnya ibarat lagi kepanasan terus disuruh nyemplung ke kolam air es. Kamu nggak salah denger kan, Er? Enggak, kan? Raut wajah saya berubah sumringah seketika. Bukan karena ada sinyal traktiran makan (walaupun ini juga jadi moodbooster sih, hehe), tapi karena.. akhirnya dosen saya puasa ><! Sontak saya langsung heboh sendiri. Menghujani beliau dengan doa-doa standar khas bulan Ramadan. "Allah kabul etsin, Hocam!" (Semoga Allah menerima ibadahnya, Hocam) Seru saya excited, terharu mungkin lebih tepatnya. Maklum saja. Di Turki, apalagi di Izmir, susah loh nyari OT yang mau bersusah-payah shaum di bulan puasa begini. Jadi wajar kalau ajakan buka bersama ini bikin saya senang bukan kepalang. Meskipun di satu sisi yang lain, entah kenapa saya merasa tiba-tiba kasihan sama beliau. Kalau penjaga kantin asrama yang masih muda aja kelihatan kaya mau pingsan setiap saat k